Saturday, July 4, 2009

Vertigo

Vertigo comes from the latin language 'vertere' which means around.
Translated in the dictionary with a headache / dizziness.
According to Gowers in 1893 vertigo is a feeling of any movement or
movement of the body or objects in the vicinity of the equilibrium system with aberration (ekuilibrium).
According to another opinion, defined as vertigo disorientation (interference observation) to the room or halusinasi movement,
which can be either rotary or feeling a sense of movement linier.

Based on the anatomy causes vertigo classified up 2 forms, namely:
1. Non-vestibular vertigo, can be located at:
• Eyes:
-Paresis eye muscle
-Deviation refraction
-Glaucoma
• Propioseptik:
-Pellagra
-Anemia pernisiosa
-Alcoholism
-Tabes dorsalis
• central nervous system:
-Hipoksia cerebri;
• Chronic Hypertension
• Arteriosclerosis
• Anemia
• Hypertension kardiovaskuler
• Fibrillation
• atrium paroksismal
• Stenosis and insufisiensi aorta
• Hipotensi ortostatik
• heart block
-Infection;
• meningitis
• encephalitis
• Abses
• Lues
-Trauma
-Tumor
-Migraine
-Epilepsy
-Endokrin aberration;
• Hipotiroid
• Hipoglikemia
• Hipoparatiroid
• Tumor medulla adrenal
-Deviation psikoneurosis

2. Vestibular vertigo vertigo that is caused by deviation vestibular system (labyrinth, N. III, nucleus or vestibularis)
• Ear
-The outside
• Serumen
• Foreign Objects
-The middle
• Retraksi menbran tymphani
• Otitis media purulenta akuta
• Otitis media with efusi
• Labirintitis
• Kolesteatoma
• Rudapaksa with bleeding
-In part
• Labirintitis akuta toksik
• Trauma
• The attack vaskuler
• Allergies
• Hidrops labyrinth
• drunk movement
• Vertigo postural
• N. III
-Infection
• acute meningitis
• TB meningitis
• meningitis basilaris luetika
-Trauma
-tumor
• Vestibulum core (brain stem)
-Infection: meningitis, encephalitis and brain abses
-Trauma
-Bleeding
-Trombosis a. Cerebeli postero-inferior
-Tumor
-Multiple schlerosis

Sunday, June 7, 2009

VERTIGO

Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang berarti memutar. Dalam kamus diterjemahkan dengan pusing/dizziness. Menurut Gowers pada tahun 1893 vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan system keseimbangan (ekuilibrium). Menurut pendapat lain, vertigo diartikan sebagai disorientasi (gangguan pengamatan) terhadap ruangan atau halusinasi gerakan, yang dapat berupa rasa berputar atau rasa gerakan linier.
Berdasarkan anatomi penyebab vertigo digolongkan atas 2 bentuk yaitu :
1. Vertigo non vestibular, kelainannya dapat terletak pada :
• Mata :
? Paresis otot mata
? Kelainan refraksi
? Glaucoma
• Propioseptik :
? Pellagra
? Anemia pernisiosa
? Alkoholisme
? Tabes dorsalis
• System saraf pusat :
? Hipoksia cerebri ;
• Hipertensi kronis
• Arteriosclerosis
• Anemia
• Hipertensi kardiovaskuler
• Fibrilasi atrium paroksismal
• Stenosis dan insufisiensi aorta
• Hipotensi ortostatik
• Blok jantung
? Infeksi;
• Meningitis
• Ensefalitis
• Abses
• lues
? Trauma
? Tumor
? Migren
? Epilepsy
? Kelainan endokrin;
• Hipotiroid
• Hipoglikemia
• Hipoparatiroid
• Tumor medulla adrenal
? Kelainan psikoneurosis
2. Vertigo vestibular yaitu vertigo yang disebabkan kelainan system vestibular (labirin, N. III, atau inti vestibularis)
• Telinga
? Bagian luar
• Serumen
• Benda asing
? Bagian tengah
• Retraksi menbran tymphani
• Otitis media purulenta akuta
• Otitis media dengan efusi
• Labirintitis
• Kolesteatoma
• Rudapaksa dengan perdarahan
? Bagian dalam
• Labirintitis akuta toksik
• Trauma
• Serangan vaskuler
• Alergi
• Hidrops labirin
• Mabuk gerakan
• Vertigo postural
• N. III
? Infeksi
• Meningitis akut
• Meningitis TB
• Meningitis basilaris luetika
? Trauma
? tumor
• Inti vestibulum (batang otak)
? Infeksi : meningitis, ensefalitis dan abses otak
? Trauma
? Perdarahan
? Trombosis a. Cerebeli postero-inferior
? Tumor
? Multiple sklerosis
Perbedaan antara keduanya adalah :
Gejala Vertigo vestibular Vertigo non vestibular
Sifat vertigo Rasa berputar Melayang, hilang keseimbangan
Serangan Episodic Kontinyu
Mual/muntah (+) (-)
Gangguan pendengaran (+)/(-) (-)
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek visual
Situasi pencetus (-) Ramai orang, lalu lintas macet
Perbedaan klinis vertigo vestibular tipe sentral dan perifer :
Tipe perifer Tipe sentral
Bangkitan vertigo Lebih mendadak Lebih lambat
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala ++ ±
Gejala otonom (mual, muntah, keringat) ++ +
Gangguan pendengaran (tinitus,tuli) + -
Tanda fokal otak - +
Berdasarkan gejalanya yang menonjol, vertigo terbagi atas :
1. Vertigo paroksismal
Yaitu vertigo yang datangnya serangan mendadak berlangsung selama beberapa menit atau hari kemudian menghilang sempurna, tetapi satu ketika nanti serangan tersebut muncul lagi, di antara serangan-serangan itu penderita sama sekali bebas dari keluhan vertigo.
2. Vertigo kronis
Yaitu vertigo yang menetap lama, keluhannya konstan tidak membentuk serangan-serangan akut.
3. Vertigo yang serangannya akut berangsur-angsur mengurang
Yaitu vertigo dimana pasien tidak pernah bebas sama sekali dari keluhan.

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan mata : mata bergerak atau dalam posisi netral
1. mencari adanya strabismus, jika ada keluhan diplopia perlu diperiksa dengan kaca Maddox.
2. mencari adanya nistagmus :
• Jika mata dalam keadaan netral dan terjadi nistagmus disebut nistagmus spontan.
• Pada saat mata melirik ke kiri, kanan, atas dan bawah, bila ada nistagmus disebut nistagmus tatapan.
• Nistagmus disebabkan karena kelainan SSP, dengan ciri :
? Nistagmus pendular : nistagmus yang tidak mempunyai fase cepat atau fase lambat.
? Nistagmus vertical yang murni : nistagmus denagan arah gerakan ke atas dan bawah.
? Nistagmus rotatori yang murni : gerakannya berputar
? Gerakan nistagmoid : gerakan bola mata yang bukan nistagmus sebenarnya tetapi mirip dengan nistagmus.
? Niatagmus tatapan yang murni : niatagmus yang berubah arahnya bila arah lirikan mata berubah.
3. pemeriksaan dengan rangsangan perubahan posisi kepala dan tubuh :
• Test baring terlentang, baring miring ke kiri, ke kanan dan test baring terlentang dengan kepala menggantung.
Tiap test dilakukan selama 1 menit, dengan kecepatan gerakan perubahan posisi 90º dalam 5 detik sehingga pengaruh daya gravitasi ditiadakan.
Ada 3 jenis nistagmus yang dapat ditimbulkan oleh test tersebut di mana nistagmusnya disebut nistagmus posisional :
? Tipe I : Nistagmus berubah arah (Direction-changing nystagmus), nistagmus yang arahnya selalu berubah pada setiap perubahan posisi kepala.
? Tipe II : Nistagmus yang arahnya tetap (Directional-fixed nystagmus), arah nistagmus tetap saja meskipun ada perubahan-perubahan posisi kepala.
? Tipe III : Nistagmus tak menentu (Irregular Nystagmus), respon nistagmus yang timbul pada tiap-tiap perubahan posisi kepala berubah-ubah, bergantian tipe I dan II, meskipun rangsangannya tetap sama.
Jika kelainan pada SSP ? Tipe I atau tipe III
Jika kelainan pada system saraf perifer ? Tipe II
4. Manuver Hallpike : adalah pemeriksaan untuk mencari adanya vertigo/nistagmus posisional paroksismal, diperlukan rangsangan perubahan posisi secara cepat.
? Penderita duduk di meja kemudian secara cepat disuruh berbaring terlentang dengan kepala menggantung (disangga dengan tangan pemeriksa) di ujung meja dan kepala cepat-cepat disuruh menengok ke kiri (10-20º), pertahankan selama 10-15 detik, lihat adanya nistagmus atau tidak. Kemudian kembali lagi ke posisi duduk dan lihat apakah ada nistagmus.
? Ulangi pemeriksaan, tetapi kali ini pasien diminta menengok ke kanan. Orang normal dengan manuver ini tidak timbul nistagmus/vertigo.
Bedanya nistagmus paroksismal akibat kelainan perifer atau SSP :
Kelainan perifer Kelainan SSP
Onset terlambat (periode laten 2-20 detik) Tidak ada periode laten, nistagmus langsung timbul
Masa timbulnya nistagmus sebentar Masa timbulnya nistagmus lama
Vertigo (+) Vertigo (-)
Responnya mudah lelah Tidak mudah lelah

Pemeriksaan keseimbangan
Berdiri tegak, berjalan, berjalan di atas jari kaki, berjalan di atas tumit dan berjalan secara tandem.
Duduk di kursi dan angkat kedua lengan serta kedua kaki dengan mata tertutup :
? Bila ada kelemahan otot terjadi penurunan lengan dan atau kaki
? Bila ada gangguan propioseptif terjadi kenaikan lengan atau kaki.
Diadokokinesis, test jari hidung, test tumit tibia dan test salah tunjuk.
Penderita disuruh berdiri dengan mata tertutup, lengan ke depan, bila ada gangguan labirin kiri akan terjadi suatu posisi sebagai berikut :
1. Mata melirik ke arah kiri (perlahan-lahan = fase lambat), kemudian diikuti dengan gerakan cepat bola mata ke arah kanan. Ini nistagmus ke kanan.
2. Kepala terputar ke arah kiri
3. Tubuh terpilin ke kiri
4. deviasi kedua lengan ke kiri, bersamaan dengan kenaikan lengan kanan ke atas dan lengan kiri ke bawah.
5. cenderung untuk jatuh ke kiri.
6. berjalan deviasi ke kiri.
Test Romberg, test berdiri dengan satu kaki diangkat, test berjalan dan test menulis vertical.
Pemeriksaan pendengaran
Minimal dengan pemeriksaan gerputala untuk membedakan tuli konduksi atau persepsi.

Pengobatan
Terapi yang diberikan :
1. Kausal
2. Simptomatik
3. Rehabilitatif
Obat-obat vertigo :
Golongan Dosis Antiemetik Sedasi Mukosa kering EPS
Ca entry bloker
Flunarizin (sibelium) 5-10 mg, 1 x 1 + + – +
Anti Histamin
Cinarizin (stugeron) 25 mg, 3 x 1 + + – +
Prometazin 25-50 mg, 3 x 1 + ++ ++ –
Difenhidrinat 50 mg, 3 x 1 + + + –
Fenotiazin
Proklorperazin 3 mg, 3 x 1 +++ + + ++
Klorpromazin 25 mg, 3 x 1 ++ +++ + +++
Histaminik
Betahistin 8 mg, 3 x 1 + + – +